Di Pesantren Darul Falah, Air Jadi Alarm Bangunkan Santri SahurPerbesar Foto
  • Di Pesantren Darul Falah, Air Jadi Alarm Bangunkan Santri Sahur
TRIBUNNEWS.COM - Pesantren Darul Falah Cihampelas ini punya cara unik membangunkan para santrinya yang tertidur, agar menjalankan kegiatan ibadah. Apakah itu? Yuk kita cari tahu.
Mengunjungi peantren ini layaknya suasana pesantren akan mudah menemukan lautan baju koko, sarung, dan sandal jepit, belasan santri keluar dari asramanya yang mereka sebut kobong. Berjalan menuju masjid, mereka membicarakan ayat-ayat Alquran yang akan dibaca sambil membuka-buka halaman Alquran yang mereka genggam. Tidak lupa melepas sandal sebelum menginjak tangga, para santri pun langsung masuk ke masjid dan duduk melingkar di atas karpet hijau.
Tanpa persiapan panjang, salah satu dari mereka memulai tadarus Alquran itu dengan bacaan taawud. "Bismillahirrahmanirrahim," ucap santri yang memakai peci itu.
Santri lainnya mendengarkan lantunan ayat-ayat Alquran yang dibacakannya sambil menggerakkan telunjuk mengikuti tulisan dalam Alquran yang ada di depan mereka.
Di sudut lain, sekelompok santri membaca berbagai jenis kitab bertuliskan huruf Arab. Mereka sedang mempelajari kajian Islam yang ditugaskan bersama-sama. Di luar, duduk di tangga halaman masjid, dua santri perempuan pun melantunkan ayat-ayat suci dari Alquran berukuran mungil yang terbuka di tangan mereka. Semilir angin sepoi-sepoi menyeka wajah mereka, mengibaskan ujung jilbab yang menutupi kepala.
Suasana di Pesantren Darul Falah Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, ini kerap terlihat pada bulan Ramadan seperti sekarang. Para santri di salah satu pesantren terbesar di Kabupaten Bandung Barat tersebut menggiatkan diri untuk lebih banyak mengkaji Alquran dan kitab-kitab berisi ajaran Islam lainnya di bulan suci ini.
"Biasanya kami bertadarus pagi, siang, sore, dan malam. Begitu juga dengan pengkajian kitab kuning. Tahun ini kitab kuning yang dikaji adalah Sulam Attaufiq karya Imam Nawawi Al Bantani," kata Rais Asrama Putra, Cecep Ramdhan (22), yang ditemui di halaman gedung kelas pesantren.
Cecep mengatakan, jadwal tadarus Alquran dan pengkajian kitab kuning yang paling intensif pada bulan Ramadan dilakukan setelah salat Tarawih sampai pukul 24.00 alias tengah malam. Setelah para santri libur, sekitar hari ke-23 Ramadan, mereka akan membaca kitab-kitab tersebut sampai pukul 02.00.

0 komentar:

Free Dragon Cursors at www.totallyfreecursors.com